Perjalanan kami dimulai disini, berjalan beriringan bersama para petani kentang, tembakau dan sayur mayur.
Gn.Kembang tepat dibalik bukit dibelakang kami tertutup awan klo boleh gw kasih nama buat gn.kembang "kecil-kecil cabe rawit"...hahaha
Perjalanan panjang ini memberikan banyak pelajaran, kerjasama, kesabaran, saling mendukung satu dengan yang lainnya.
Gunung yang konon katanya tiap tahun tingginya bertambah udah kayak anak bocah lagi masa pertumbuhan ini saat kami mendaki tingginya hanya 2000an mdpl pastinya berapa ga tau karena ga ada yang bawa alat buat ngukur...hehe
Jalur pendakiannya ajib banget cuma bisa napak satu kaki dan tertutup oleh vegetasi yang rapat karena jarang didaki, hanya masyarakat sekitar aja yang mendaki gunung ini di tanggal-tanggal tertentu (katanya sih buat cari wangsit). Ditemani vegetasi yang rapat dan nanjak terus tanpa bonus ini kita harus hati-hati dengan pacet karena banyak banget disini.
Perjalanan selama +/- 7 jam pun terbayar sudah, camping langsung di puncaknya berhadapan dengan gunung-gunung megah disekelilingnya, gunung gagah didepan itu gn.sindoro sebagai ibunya gn.kembang, gn.singoro terlihat begitu gagah.
Sore hari terlihat dikejauhan lampu-lampu mulai menyala, lampu-lampu itu merupakan lampu-lampu dari desa sekitar wonosobo termasuk yang paling tinggi adalah lampu dari dataran tinggi dieng bersama gn.prau yang melambai memanggil kami dari kejauhan.
Pagi hari saat matahari baru mulai bersinar tampak gn.prau dan dataran tinggi dieng yang terlihat cantik dan mempesona diterpa sinar mentari yang hangat.
Oh iya guys, ingat selalu ya kemanapun kalian traveling jaga kebersihan ya...sisain tempat-tempat bagus untuk anak cucu kita...Gunung dan laut bukan tempat sampah...so keep clean yeah...